Make It Work, Not Make It Worse!
Akhirnya, setelah sekian lama memakan gaji buta. Saya mendapatkan tugas untuk melakukan konversi web aplikasi lama dari platform yg berbeda ke PHP.
Setelah mendengan hal tersebut, saya merasa excited. Tapi, setelah beberapa waktu menjalaninya, saya malah merasa tidak cocok.
Kenapa?
Yg pertama adalah saya tidak bekerja sendiri. Saya di-ikut-kan tim proyek yg sudah diberikan kepada orang lain (karyawan tetua/ senior). Yg ke2, dia kurang profesional. Dimana butuh waktu bagi saya untuk memahami skrip yg dia buat. Dan sampai sekarang-pun, masih belum menguasainya.
Lah, kenapa nggak dipelajari skripnya dulu?
Lah, dia mencoba untuk membuat kloningan CI. Yg saya pertanyakan, kenapa tidak memakai CI saja sekalian. juga, kodenya amburadul sekali.
Ah, kamu saja yg berlebihan?
Saya tidak masalah jika dia mau menggunakan framework apa, atau dari awal, buat sendiri. Yang saya permasalahkan cara karena dia membuatnya sendiri, sehingga mengabaikan hal sederhana:
Kemudahan Bagi Orang Lain (sejawat kerja) Untuk Mempelajari Skripnya. Bukan Mempersulitnya.
Dengan pemahaman yg minim, dia memaksakan untuk membuat full-blown framework dengan cara sulam-sana sulam-sini.
Juga, ketika melihat kode nya, membuat OCD saya kambuh (anjim banged).
Setelah mendengan hal tersebut, saya merasa excited. Tapi, setelah beberapa waktu menjalaninya, saya malah merasa tidak cocok.
Kenapa?
Yg pertama adalah saya tidak bekerja sendiri. Saya di-ikut-kan tim proyek yg sudah diberikan kepada orang lain (karyawan tetua/ senior). Yg ke2, dia kurang profesional. Dimana butuh waktu bagi saya untuk memahami skrip yg dia buat. Dan sampai sekarang-pun, masih belum menguasainya.
Lah, kenapa nggak dipelajari skripnya dulu?
Lah, dia mencoba untuk membuat kloningan CI. Yg saya pertanyakan, kenapa tidak memakai CI saja sekalian. juga, kodenya amburadul sekali.
Ah, kamu saja yg berlebihan?
Saya tidak masalah jika dia mau menggunakan framework apa, atau dari awal, buat sendiri. Yang saya permasalahkan cara karena dia membuatnya sendiri, sehingga mengabaikan hal sederhana:
Kemudahan Bagi Orang Lain (sejawat kerja) Untuk Mempelajari Skripnya. Bukan Mempersulitnya.
Dengan pemahaman yg minim, dia memaksakan untuk membuat full-blown framework dengan cara sulam-sana sulam-sini.
Juga, ketika melihat kode nya, membuat OCD saya kambuh (anjim banged).
Komentar
Posting Komentar
Komentar ...