setelah berpikir cukup lama, akhirnya saya memutuskan mengganti unity dengan xfce(4) pada ubuntu 16.04 saya.
alasannya bukan hanya karena proyek unity sudah dihentikan/mati (secara resmi),
tapi juga karena beberapa alasan lainnya.
unity sangat lambat.
karena unity itu sendiri "fork" gnome,
yg mana gnome termasuk salah satu jajaran ui terkenal yg paling berat dan memakan resource banyak.
(saya pernah coba ganti unity dengan gnome, pc justu tambah lambat minta ampun).
memilih xfce.
sejak pertama kali pakai saya ubuntu (seingat saya 12.04), saya sudah sering mencari-cari alternative dari unity.
banyak pilihannya, tapi belum keturutan.
karena masih noob, jadi saya belum berani utak-atik, takutnya kenapa-napa.
seiring berjalannya waktu, saya menjadi lebih paham tentang ilmu per-linux-an dan per-ubuntu-an.
langkah yg saya ambil, "apt install xfce4", restart, pakai xfce lalu "apt purge unity".
saya ndak pilih "xubuntu-desktop" karena sesuatu.
karena pertama kali pakai xfce, rasanya agak canggung. banyak behavior yg berbeda.
tapi, bagusnya xfce, kita bisa custom seenak jidat.
dalam waktu ~1jam-an, saya sudah custom secara massive dan langsung terbiasa dengan ui nya.
yg paling keren, ughh! enteng sekali! tidak terlalu banyak animasi (transition, fade, grayscale, dst), delay, hang, dst.
dan ya, saya gak akan mau balik lagi ke unity.
https://xfce.org/
https://xfce.org/about/screenshots
https://launchpad.net/unity
https://en.wikipedia.org/wiki/Unity_(user_interface)
Komentar
Posting Komentar
Komentar ...